Kamis, 19 September 2013

karakteristik biografis individu


 Aspek Emosi
Masa remaja merupakan puncak emosionalitas pertumbuhan organ-organ seksual mempengaruhi emosi dan perasaan-perasaan baru yang belum dialami sebelumnya, seperti rasa cinta, rindu dan keinginan untuk berkenalan lebih intim dengan lawan jenis. Pada usia remaja awal (siswa SLTP), perkembangan emosinya menunjukan sifat yang sensitif dan rekreatif (kritis) yang sangat kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial, emosinya sering bersifat negatif dan tempramental (mudah tersinggung/marah, atau mudah sedih/murung). kondisi ini terjadi terutama apabila remaja itu hidup di lingkungan (terutama keluarga) yang tidak harmonis.
Dalam budaya Amerika, periode ini dipandang sebagai masa “Strom&Stress”, frustasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta, dan persaan teralineasi dari kehidupan sosial budaya orang dewasa. Pikunas ( dalam Yusuf, 2008:13)
Dalam suatu penelitian dikemukakan bahwa regulasi emosi sangat penting bagi keberhasilan akademik. Yusuf dalam bukunya yang berjudul “Perkembangan Peserta Didik” menyatakan bahwa remaja yang sering mengalami emosi yang negatif cenderung memiliki prestasi belajar yang rendah (2011:98). Oleh sebab itu sangatlah penting bagi remaja untuk mengelolah emosinya ke hal-hal yang positif agar remaja dapat mencapai keberhasilan.
Dibawah ini terdapat beberapa kompetensi emosi yang penting untuk dikemabangakn para remaja (sarni 1999 dalam Yusuf, 2011)
Kompetensi Emosi
Contoh
1.     Menyadari bahwa pengungkapan (ekspresi) emosi memainkan peranana penting dalam berhubungan sosial
Mengetahuai bahwamengekspresikan rasa marah kepada teman dapat merusak persahabatan
2.    Kemampuan mengatasi emosi yang negatif dengan strategi regulasi diri dapat mengurangi intensitas dan durasi kondisi emosi
Mengurasi rasa marah dengan menjauhi situasi negatif dan melakukan aktivitas yang dapat melupakan emosi tersebut
3.    Memahami bahwa kondisi emosi dari dalam tidak selalu berhubungan dengan pengungkapan (ekspresi) ke luar (Remaja menjadi lebih matang, dimulai denagn memahami bahwa ekspresi emosinya meberikan dampak pada orang lain)
Memhami bahwa dirinya bisa marah tetapi masih dapat mengelolah emosi tersebut, sehingga telihat bias-bias saja (netral)
4.    Menyadari kondisi emosi sendiri tanpa terpengaruh oleh emosi tersebut
Membedakan antara sedih dan cemas, dan fokus mengatasi daripada terpengaruh oleh perasaan-perasaan tersebut
5.    Dapat Membedakan emosi orang lain
Dapat membedakan bahwa orang lain itu sedang sedih bukan takut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar